pertanyaan sehubungan dengan topik dilema etika dan bujukan moral

KonsepPengambilan dan Pengujian Keputusan. Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan. 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. fatimahabdul004menerbitkan Refleksi Terbimbing pada 2021-09-06. Bacalah versi online Refleksi Terbimbing tersebut. Download semua halaman 1-12. DILEMAETIKA (ETHICAL DILEMMA) DAN BUJUKAN MORAL (MORAL TEMPTATION) Share on : Tweet. Dilema Etika/ETHICAL DILEMMA (Benar VS Benar) Bujukan Moral/MORAL TEMPTATION (Benar VS Salah) Situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Melakukan hal yang salah meskipun untuk sesuatu yang baik tetap saja salah. Yogyakarta 27 Oktober 2017. Diskusi ini diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM dan diikuti oleh beberapa rumah sakit serta Dinas Kesehatan melalui webinar. Dengan demikian, peserta diskusi cukup mewakili para aktor yang terpengaruh langsung oleh terbitnya PP No. 18/2016 tersebut. Merefleksikanpemahaman dilema etika dan bujukan moral terhadap kutipan tentang definisi pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.#pgp#angk 1 kab Cirebon. To give you the best possible experience, this site uses cookies. Site De Rencontre En Ligne Et Gratuit. Bapak/ibu Calon Guru PenggerakCGP ,membuat pertanyaan terkadang membuat kita juga membutuhkan waktu untuk membuat sebuah pertanyaan yang baik dan benar terkadang juga membuat kita mengalami kesulitan,apalagi terkait dengan materi yang saya anggap masih belummenguasai kita membuat sebuah pertanyaan juga ini beberapa pertanyaa yang sudah saya siapkan untuk kegiatan modul terkait dengan 4 paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah dalam pengujian pengambilan sebuah CGP juga bisa melakukan edit pertanyaa jika masih kurang sesuai bapak/ibu Guru CGP juga bisa mencoba menjawab pertanyaa-pertanyaan di bawah Pertanyaan-pertanyaan tentang Dilema Etika atau Bujukan Moral Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di Etika dan Bujukan moral pasti ada dalam sebuah sistem pendidikan saat siapakah yang paling dimintai pertanggung jawaban terkait keputusan-keputusan dilema etika dan bujukan moral tersebut?Terkadang guru sering menghadapi dilema etika antara keluarga dan cara guru mengambil keputusan agar guru tetap profesional dalam menjalankan tugasnya?Dalam kasus yang termasuk bujukan moral benar atau salah hati nurani ingin memilih yang benar tetapi sistem memaksa kita untuk memilih yang salah, bagaimana cara kita agar bisa konsisten memilih yang benar tanpa melawan sistem yang ada?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 4 Paradigma Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di pentingnya mengidentifikasi paradigma pada sebuah pengambilan keputusan?Dapatkah satu masalah menyangkut beberapa paradigma? Jika ya, maka bagaimana penyelesaiannya?Bolehkah melibatkan pihak lain dalam membantu penyelesaian kasus di luar suatu lokasi permasalahan? Misalnya permasalahan terjadi di sekolah, namun kita meminta bantuan di rumah dengan anggota keluarga kita?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 3 Prinsip Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di dibenarkan ketika kita ingin mengambil keputusan, menggunakan lebih dari satu prinsip dalam pengambilan keputusan ?Pada prinsip Rule Based-Thinking, kadang pengambilan keputusan tersebut merugikan atau berdampak negatif pada sekelompok orang, karena peraturan tersebut kadang ada kelemahan atau kesalahan, bagaimana prinsip ini bisa digunakan untuk mengambil sebuah keputusan?Dalam pengambilan keputusan, bagaimana caranya memilih prinsip pengambilan keputusan yang sesuai?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 9 langkah pengujian Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di semua tahapan tersebut harus dilakukan semua dalam proses pengambilan keputusan?Mengapa disebut investigasi-opsi trilemma?Jika menerapkan 9 langkah tersebut, apakah dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil akan bisa mengakomodasi semua pemangku kepentingan stakeholder sekolah? Mengapa?3 Pertanyaan-pertanyaan umum terkait dengan Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di Modul ini telah membantu dan memperkaya keterampilan Anda dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran?Adakah yang berubah, atau adakah hal-hal baru, atau hal mengganjal yang masih Anda pikirkan setelah mempelajari modul ini?Untuk membantu Anda agar dapat mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, apa yang akan Anda terapkan?Demikian materi terkait dengan modul contoh daftar membuat pertanyaan tentang pengambilan sebuah keputusan dalam kegiatan pembelajaran di bisa bermanfaat bagi rekan guru sekalian. saya seorang blogger Ilustrasi Pertanyaan tentang Etika. Sumber Foto UnsplashPertanyaan tentang etika dan moral merupakan kumpulan pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk memperbaiki kualitas diri. Dengan pertanyaan ini, kita dapat menjadi sosok bermoral dan beretika dalam berlaku di tengah masyarakat. Untuk tahu apa saja isi pertanyaannya, langsung saja kita simak dalam artikel Pertanyaan tentang Etika dan Moral untuk Meningkatkan Kualitas DiriIlustrasi Pertanyaan tentang Etika. Sumber foto UnsplashEtika dan moral adalah hal penting yang perlu dimiliki dalam diri setiap individu. Adanya moral dan etika yang diterapkan dalam kehidupan dapat membantu kita untuk berlaku dengan baik dan sesuai dengan aturan yang buku berjudul Etika Profesi yang disusun oleh M. Ridlwan Hambali, ‎Mohamad Da‟i, ‎Nurul Ilmiyah 2021 102 menyebutkan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan terutama tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diketahui sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan hanya itu, etika juga disebut sebagai nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika juga dapat dikatakan sebagai suatu sikap yang merujuk pada perbuatan yang didasarkan benar salah dan baik buruk sesuai dengan prinsip moral. Etika dapat ditunjukkan dalam perbuatan maupun dapat meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang bermoral, berikut ini adalah kumpulan pertanyaan tentang etika dan moral yang dapat Anda gunakanJelaskan pengertian moral dan etika dengan menggunakan bahasamu sendiri!Jelaskan dengan detail persamaan dan perbedaan dari moral dan disebut sebagai sesuatu yang lahir dari keinsyafan atau kesadaran seseorang. Setujukah kamu dengan pendapat tersebut? Jelaskan alasannya!Apa yang menjadi tolak ukur moral dan etika? masing-masing contoh dari moral dan etika!Etika disebut bersifat relatif sebab bisa berubah-ubah sesuai zaman, jelaskan pernyataan ini disertai contoh!Apakah yang menjadi hakikat dari moral dan etika?Apakah nilai moral dan etika di satu negara sama dengan etika dan moral di negara lainnya? Mengapa itu terjadi? Jelaskan dengan lengkap dan runut!Kumpulan pertanyaan tentang etika tersebut dapat Anda jawab untuk membantu Anda meningkatkan penerapan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk tetap rendah hati dan berlaku sesuai dengan budi pekerti yang luhur untuk menjadi pribadi yang lebih baik. DAP Você sabe o que são os dilemas éticos? Descubra sua importância. Atualmente a ética profissional tem sido um dos requisitos mais cobrados pelas empresas que buscam novos colaboradores. Se você parar e pensar com clareza, esse não deveria ser uma condição para uma vaga de emprego ser preenchida, a ética profissional na verdade, deveria ser uma capacidade nata que todo colaborador deveria ter. Mas, afinal de contas o que é ética? Porque é um requisito importante para as empresas? E porque existem os dilemas éticos em uma rotina profissional? Para estas e demais perguntas, continue a leitura para descobrir as respostas para algo tão complexo. Contents1 Preencha AGORA o formulário para descobrir! 2 O que é a ética profissional? 1 – Ato antiético cometido por um colega, denunciar ou não? 2 – Métodos antiéticos para atingir metas, usar ou não usar? 3 – Aceitar ou oferecer suborno3 Como lidar com os dilemas éticos? Preencha AGORA o formulário para descobrir! O que é a ética profissional? Ética profissional é uma junção de normas morais que um indivíduo deve seguir para manter um comportamento profissional adequado. Nesse sentido, a ética é essencial em todas as profissões, além de ser fundamental para todo ser humano no ambiente de trabalho ou na vida social. A ética permite que as pessoas vivam bem em sociedade. De maneira geral, entenda que a ética é o “desenho geral” do que é bom e mal, do que é correto ou errado, do que é justo ou injusto, adequado ou inadequado. Para alguns estudiosos, a ética profissional é um conjunto de normas de conduta que devem ser praticadas no exercício de toda e qualquer profissão. Por isso essa é uma ação que age no cumprimento das profissões, o que também pode ser positivo para a empresa, já que os profissionais passam a se respeitar ainda mais enquanto realizam seus trabalhos. É interessante ressaltarmos que a ética profissional também se refere ao caráter normativo e jurídico que regulamenta uma profissão baseando-se em estatutos e códigos específicos, como por exemplo os códigos de ética médica, do advogado, do biólogo, do psicólogo, do químico e tantos outros. Nesse sentido fica claro que toda e qualquer ação interfere na ética do profissional, seja diretamente ou indiretamente, causando assim um dilema ético profissional. Muitas vezes, os dilemas éticos profissionais são decisões que os profissionais tomam que são baseadas em normas e procedimentos recomendadas, e que o não seguimento dos mesmos ocasionam situações em que esses profissionais são considerados como sendo sem ética e com falta de conduta. Veja abaixo alguns exemplos de dilemas éticos que alguns profissionais enfrentam durante suas carreiras 1 – Ato antiético cometido por um colega, denunciar ou não? Muitas pessoas ficam na dúvida se denunciam ou não um ato antiético cometido por um colega de trabalho. Segundo uma pesquisa publicada pela revista exame, 56% dos profissionais somente denunciariam os colegas quando são incentivados pela empresa em que trabalham. Além disso, apenas 61% das mulheres e 60% dos funcionários de níveis operacionais hesitariam em apontar o colega antiético. Em um momento como esse, o ideal é pensar se você, enquanto profissional da mesma empresa, não estaria “compactuando” com a ideia e pensamento do seu colega que cometeu um ato antiético. Por isso, acredito verdadeiramente que o ideal é pensar em como você se sentirá no caso de não denunciar o ato antiético. 2 – Métodos antiéticos para atingir metas, usar ou não usar? Cada vez mais as pessoas precisam bater metas, por esse motivo a pressão pode levar esses profissionais a pegarem um caminho mais curto e que seja contrário ao que o código de ética diz. Uma pesquisa realizada pelo ICTS revela que entre os profissionais do sexo masculino, metade escolheriam métodos antiéticos. Você já perguntou a si mesmo se é verdadeiramente feliz? Clique aqui e descubra qual é o grau da sua felicidade! 3 – Aceitar ou oferecer suborno Diversas profissões passam por circunstâncias como essas, segundo a mesma pesquisa citada anteriormente, 43% dos homens adultos e que não são graduados aceitaria suborno para dar vantagem a um fornecedor. Considerando todos os indivíduos entrevistados, o índice é de 38%. Além disso, outra pesquisa feita pela ONG Transparência Internacional em outubro desse ano revela que 11% dos brasileiros admitem já ter pago suborno por algum motivo onde sairiam beneficiados de alguma forma. Com certeza esse seria um dilema ético profissional, tanto para quem o faz como para quem o aceita. Esses são alguns dos exemplos de dilemas éticos que as pessoas costumam vivenciar ou criar em seus ambientes de trabalho. Compreendendo o que é ética e o que é um dilema ético, fica claro entender. Como lidar com os dilemas éticos? Percebendo o quanto os dilemas éticos podem trazer transtornos para um profissional e também para uma empresa, o melhor a fazer é agir da maneira correta, conforme a ética orienta e assim evitar maiores transtornos. Por exemplo, em uma situação em que você é o alvo de um dilema ético em um ambiente de trabalho, o ideal é que você seja humilde e reconheça o seu erro além de tentar de alguma forma recompensar o prejuízo que foi causado, afinal, quando há um dilema ético certamente há algum prejuízo para alguém ou para a empresa, por isso seja consciente e reconheça seu erro, procure se redimir de uma maneira sensata e correta. Se você conseguiu compreender o que de fato são dilemas éticos, notou o quanto criar e vivenciar esses dilemas pode ser prejudicial para a sua vida e carreira, não é mesmo? Uma vez criados a melhor forma é se redimir e reconhecer o erro, e para que esse tipo de constrangimento não aconteça, evite infringir a ética profissional, seja um colaborador respeitoso com a empresa e os colegas de trabalho. Se esse conteúdo fez sentido para você e se você acredita que ele possa ser útil para outras pessoas, curta e compartilhe nas redes sociais. Copyright 509699569 – Dilema etika benar vs benar adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral benar vs salah yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah. Dari pengalaman kita bekerja di manapun, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Paradigma Dilema Etika Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini 1. Individu lawan masyarakat individual vs community Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar. “Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok keluarga, atau keluarga Anda. Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok. 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan justice vs mercy Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan atau sama rata. Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan kebaikan Misalnya ada peraturan di rumah Anda harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian? 3. Kebenaran lawan kesetiaan truth vs loyalty Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia atau bertanggung jawab kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman saudara yang dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran melawan kesetiaan. 4. Jangka pendek lawan jangka panjang short term vs long term Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya Mereka harus memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Anda harus memilih antara bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya, Anda telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang. Prinsip Dilema Etika Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43. Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Silakan membaca 3 tiga pernyataan di bawah ini Melakukan, demi kebaikan orang banyak. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda. Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran kita memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. Kidder, 2009, hal 144. Ketiga prinsip tersebut adalah 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir Ends-Based Thinking 2. Berpikir Berbasis Peraturan Rule-Based Thinking 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli Care-Based Thinking 9 langkah Pengambilan Keputusan Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun secara berurutan untuk memandu Anda dalam mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan. Langkah 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kita terlalu berlebihan dalam menerapkan langkah ini, dapat membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil pun. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika lagi. Langkah 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil. Langkah 3 Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang. Langkah 4 Pengujian benar atau salah, meliputi a. Uji Legal Pertanyaan yang harus diajukan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. b. Uji Regulasi/Standar Profesional Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya, seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya? Anda tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda. c. Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini. Walaupun mungkin Anda tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa diandalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar. d. Uji Halaman Depan Koran Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi dilema etika. e. Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda. Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan Rule-Based Thinking yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir Ends-Based Thinking yang mementingkan hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli Care-Based Thinking, di mana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain. Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral. Langkah 5 Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini? 1. Individu lawan masyarakat individual vs community 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan justice vs mercy 3. Kebenaran lawan kesetiaan truth vs loyalty 4. Jangka pendek lawan jangka panjang short term vs long term Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting. Langkah 6 Melakukan Prinsip Resolusi Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai? o Berpikir Berbasis Hasil Akhir Ends-Based Thinking o Berpikir Berbasis Peraturan Rule-Based Thinking o Berpikir Berbasis Rasa Peduli Care-Based Thinking Langkah 7 Investigasi Opsi Trilema Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah Langkah 8 Buat Keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya. Langkah 9 Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya. Demikian penjelasan tentang dilema etika, paradigma, prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Semoga bermanfaat. Sumber LMS modul program pendidikan guru penggerak kemendikbud Angkatan 4 © Dilema Etika dan Bujukan Moral Source CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang paradigma, prinsip, dan pengujian Sehubungan Dengan Topik Dilema Etika dan Bujukan MoralBagaimana cara yang tepat untuk membedakan kasus yang termasuk dilema etika dan bujukan moral?Apakah bujukan moral bisa menyebabkan dilema etika?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 4 Paradigma Pengambilan KeputusanBagaimana jika kasus dilema etika yang kita alami tidak bisa dimasukkan ke 4 paradigma pengambilan keputusan? Apakah bisa membuat paradigma pengambilan keputusan diluar 4 paradigma tersebut?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 3 Prinsip Pengambilan KeputusanApakah pengambilan keputusan hanya berdasar pada ketiga prinsip ini? bolehkah kalo membuat prinsip pengambilan keputusan yang baru?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 9 Langkah Pengujian Pengambilan KeputusanApakah ke 9 langkah harus dilaksanakan secara urut? Bagaimana kalau ada langkah yang terlewati, apakah hasil keputusannya bisa dipertanggungjawabkan?Pertanyaan UmumApakah pengambilan keputusan harus melalui semua tahap yang dipelajari di modul ? dan bagaimana bisa hafal dengan banyak sekali tahapan yang harus dilewati supaya bisa mengambil keputusan yang sesuai sebagai pemimpin pembelajaran?Demikian tadi pertanyaan yang akan di sampaikan pada saat elaborasi dengan instrutur, membicarakan tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Salam Guru penggerak....😍😍😍

pertanyaan sehubungan dengan topik dilema etika dan bujukan moral